Smk Sirojul Huda 3 Bogor menerima pendataran bagi siswa/siswi tahun 2012/2013

Selasa, 15 November 2011

Kami Rindukan Kedamaiyan

                                   
Kami Rindukan Perdamaiyan 
Mungkin rasa dapat tercipta rasa melalui celah nurani yang kini terkuras berjuta nama
Terhalang derita yang kian membina jalan menuju kesesatan, kehancuran,dan terperosok kelembah hitam
Adakah sebinar cahaya yang mampu membuka pintu malam
Bintang dan bulan hadir dikala petang menutup warna dan duka
Mimpi seakan-akan membawaku menjelajahi dunia pana

Iringan suara malam mendinginkan indra pendengaran
Tubuhpun bergetar takkuasa menahan nakalnya angin malam
Malam ini terbalur cerita tentang pahit masamnya perjuangan menuju pintu pencerahan
Suatu kata 'Derita' mungkin lebih pantas kutuliskan disekian banyak duka lara
Rasa cinta kian hadir dalam hayalan

Rasa rindu kini menjamur merangi petang

Menutupi lembah dan sungai yang mengalir deras di dalam kalbuku
Sampai dimanakah laju angin mencekam awan
Terlena buayan suara satwa malam
Keheningan menghiasi hirup pikuk kehidupan


Hari terbalut detik melaju bersama hembusan nafas
Kini cerita cinta terhalang alunan panorama pagi
Kuncup bunga tersimpuh malu menatap awan seakan menggoda hari itu
Menjelma bara api yang kian membakar nurani sang penomenal 'Burung Garuda'
Kepak sayap kebanggaan Indonesia kian rapuh menahan beban kemunafikan


Lemah gemulainya lidah mematikan sang penyandra ideologi
Kini racun mengalir dengan deras membanjiri watak-watak syetan demokrasi
Dimana letak cinta kasihmu wahai penguasa
Apakah kalian tidak merindukan kedamayan, ketenangan, kesejahteraan dan kebebasan memeluk agama
Rasa rindu terbalut dengan penindasan 'Hancur sudah cita-cita bangsa ini'


Engkau taburkan bunga dibalik raut wajahmu
Alngkah bijaknya engkau menyapa kami dengan senyuman penderitaan
Sehingga kami terpesona bujuk rayuanmu
Rejim penguasa publik tertawa di cermin demokrasi
Waktu berjalan begitu cepat saat penguasa  sedang asik menikmati hidangan kerajaan 
 
Kami tak sadar disetiap detik termakan oleh ucapanmu
Dibalik muka sucimu memikat pandangan, kesetiaan, kecintaan, dan kemurahan
Dalam sekejap majahmu berubah menjadi se ekor serigala yang mencari mangsa disetiap pelosok negeri ibu pertiwi
Kami takberdaya, entah mengapa kami tertipu suara hati picikmu

Kini kami merindukan sosok penguasa yang haus akan perdamayan. by : (Adnani)





 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar